Tag: otomotif

5 Komponen Mobil Yang Harus Di Perhatikan Saat Mudik Lebaran

5 Komponen Mobil – Perjalanan jauh menggunakan mobil pribadi seperti mudik Lebaran kali ini membutuhkan persiapan matang. Agarr mudik lebih nyaman dan aman, pastikan kendaraan siap menempuh perjalanan dengan melakukana servis dan pengecekan komponen penting sebelum berangkat.

Setiap komponen harus bekerja optimal agar perjalanan tetap aman dan nyaman, terutama untuk menempuh perjalanan jarak jauh. Inilah mengapa pemilihan produk berkualitas menjadi faktor krusial.

Ivana Stella , Product Manager PT Denso Sales Indonesia (DSIA) mengatakan dengan persiapan matang dan penggunaan produk berkualitas, mudik bersama keluarga akan menjadi pengalaman yang lebih menyenangkan dan bebas dari kendala di jalan.

“Produk DENSO di rancanag untuk memberikan performa terbaik bagi kendaraan anda, memastikan perjalanan mudik yang aman dan nyaman.”, ucap  Ivana.

1. Pastikan Mesin dalam Kondisi Prima

“Perjalanan panjang membutuhkan performa mesin yang stabil. Salah satunya komponen penting yang perlu di cek adalah busi. Gunakan busi yang di rancang untuk memberikan pembakaran sempurna”. ucap Ivana dalam keterangan resmi.

Ivana mengatakan, busi berkualitas dapat meningkatkan efisiensi bahan bakar, serta menjaga akselerasi tetap responsif. Bila kendaraan lebih bertenaga dan hemat BBM, perjalanan mudik semakin lancar tanpa kendala.

2. Udara Kabin Bersih

“Berjam-jam di dalam mobil bisa terasa melelahkan, terutam jika udara di dalam kabin tidak segar. Oleh karena itu, penting untuk mengganti filter AC kabin sebelum perjalanan jauh”, ucap Ivana.

Menurut Ivana, filter kabin mampu menyaring debu, polutan,  dan bakteri sehingga udara di dalam mobil tetap bersih dan sehat. Dengan udara yang lebih segar, perjalanan akan terasa lebih nyaman bagi seluruh penumpang, terutama anak-anak dan lansia.

3. Pastikan Visibilitas Maksimal

Hujan bisa datang kapan saja, terutama saat melewati jalur pegunungan atau daerah yang curah hujan tinggi. Wiper yang aus atau tidak berfungsi optimal dapat mengurangi visibilitas dan meningkatkan risiko kecelakaan.

“Wiper memiliki daya sapuan lebih presisi dan tahan lama, memastikan kaca depan tetap bersih dan visibilitas tetap terjaga. Jangan lupa cek cairan washer agar kaca tetap jernih saat melintas area berdebu.”

4. Gunakan Klakson yang Jernih

“Saat mudik, jalanan akan di padati kendaraan. Klakson menjadi alat komunikasi penting untuk memberi isyrat kepada pengendara lain”, ucap Ivana.

Menurut Ivana, klakson memiliki suara jelas dan responsif, membantu pemudik berkomunikasi dengan pengendara lain lebih efektif. Gunakan klakson dengan bijak untuk memberi tanda, terutama saat melintas di jalur ramai atau menyalip kendaraan lain.

“Kami selalu berkomitmen untuk menyediakan produk berkualitas tinggi yang dapat di andalkan oleh para pengendara”, ungkap A. Reinard Winardi, General Manager DSIA.

5. Servis Kendaraan di Bengkel Resmi Denso

Agar perjalanan lebih tenang, lakukan pengecekan kendaraan di bengkel resmi DENSO  sebelum mudik. Teknisi profesional daan produk asli DENSO akan memastikan kendaraan dalam kondisi terbaik.

“Bengkel resmi DENSO siap melayani kebutuhan perawatan kendaraan anda dengan teknisi yang berpengalaman dan produk asli”, tutup Candra Sangkaya, Depertment Manager Service Network DSIA.

Baca Juga: Bos Otomotif Tidak Khawatir PPN Naik Ke 12%

Bos Otomotif Tidak Khawatir PPN Naik Ke 12%

Bos Otomotif Tidak Khawatir – Kenaikan tarif Pajak Pertambahan Nilai (PPN) menjadi 12% pada 2024 memunculkan berbagai reaksi dari berbagai sektor industri, termasuk industri otomotif. PPN yang naik signifikan ini tentu mempengaruhi harga barang dan jasa, termasuk kendaraan bermotor. Meskipun demikian, beberapa bos perusahaan otomotif di Indonesia mengaku tidak terlalu khawatir akan dampak kenaikan PPN 12%. Bahkan, mereka tetap optimis bahwa pasar otomotif akan tetap berjalan dengan baik. Lantas, apa saja alasan di balik sikap optimis dan tidak gentar mereka?

1. Prospek Ekonomi yang Stabil

Salah satu alasan utama mengapa bos otomotif tidak takut dengan kenaikan PPN adalah prospek ekonomi Indonesia yang masih stabil dan menunjukkan potensi pertumbuhan yang positif. Meskipun ada kekahwatiran soal inflasi dan daya beli masyarakat, perekonomian Indonesia masih menunjukkan angka yang menjanjikan. Pertumbuhan ekonomi yang stabil, di dukung oleh sektor-sektor yang berkembang seperti teknologi, infrastruktur, dan industri kreatif, memberikan keyakinan bahawa permintaan terhadap kendaraan tetap tinggi.

2. Inovasi & Fokus Pada Kendaraan Ramah Lingkungan

Industri otomotif di Indoensia kini mulai mengalihkan fokusnya pada kendaraan ramah lingkungan, terutama mobil listrik dan kendaraan berbahan bakar alternatif lainnya. Kendaraan listrik semakin di minati karena tidak ramah lingkungan, tetapi juga memiliki biaya operasional yang lebih murah di bandingkan kendaraan berbahan bakar fosil.

Meskipun kenaikan PPN 12% dapat menyebabkan harga kendaraan sedikit meningkat, kendaraan listrik dan hybrid tetap menarik perhatian konsuemen karena insetif dan berbagai kemudahan yang di berikan oleh pemerintah. Pemerintah Indonesia sendiri telah memberikan sejumlah insentif bagi pembelian kendaraan listrik, seperti pengurangan pajak dan pembebasan bea masuk. Hal ini menjadi alasan kuat bagi perusahaan otomotif untuk tetap optimis, meskipun PPN naik menjadi 12%.

3. Kemudahan Pembiayaan dan Suku Bunga Rendah

Untuk mengatasio kemungkinan penurunan daya beli masyarakat akibat kenaikan PPN 12%, banyak perusahan otomotif yang memperkenalkan program pembiayaan yang lebih fleksibel. Dengan adanya cicilan ringan, bunga rendah dan tenor panjang, pembelian kendaraan menjadi lebih terjangkau bagi banyak orang. Bahkan, lembaga pembiayaan kendaraan yang bekerja sama dengan perusahan otomotif juga semakin gencar menawarkan promo menarik bagi konsumen.

Dengan adanya pembiayaan yang lebih terjangkau, meskipun harga kendaraan sedikit naik karena kenaikan PPN 12%, konsumen tetap dapat melakukan pemebelian tanpa terlalu terbebani dengan harga tinggi. Hal ini memberikan dorongan positif bagi pasar otomotif, karena banyak konsumen yang melihat pembelian kendaraan sebagai investasi jangka panjang.

4. Efisiensi Produksi & Strategi Marketing

Bos otomotif juga tidak gentar dengan efek kenaikan PPN 12% karena mereka telah mempersiapkan strategi untuk menjaga harga tetap kompetitif. Salah satunya adalah dengan melakukan efisiensi biaya produksi, sehingga harga jual kendaraan bisa tetap terjangkau meskipun ada kenaikan pajak.

Selain itu, banyak perusahan otomotif yang mulai menawarkan kendaraan dengan harga yang bervariasi, mulai dari enty-level hingga premium. Dengan menawarkan pilihan harga yang beragam, perusahaan otomotif dapat menjangkau segmen pasar yang lebih luar, meskipun ada kenaikan PPN 12%. Strategi harga yang cermat ini memungkinkan mereka untuk tetap menarik bagi konsumen, terlepas dari kenaikan tarif pajak.

Kenaikan PPN 12% memang menimbulkan kekahwatiran di berbagai sektor, namun bos otomotif di Indonesia tidak terlalu khawatir karena beberapa alasan utama. Proyeksi ekonomi yang stabil, fokus pada kendaraan ramah lingkungan, kemudahan biaya, serta efisiensi produksi menjadi faktor-faktor yang mendukung optimisme mereka.

Baca Juga: Kendaraan Prioritas yang Wajib di Dahulukan di Jalan Raya

https://www.hokkaidosushigood.com/

https://webgiswisatasubang.com/

judi bola